Thursday, May 22, 2008

Pivot Point sebagai Alat bantu Transaksi

Menggunakan Pivot Point sebagai bagian dari strategi transaksi telah lama dipergunakan orang terutama oleh para floor trader. Teknik ini merupakan cara yang sederhana untuk melihat arah pergerakan harga berdasarkan perhitungan yang tidak rumit.

Pivot Point merupakan level dimana harga berada pada situasi yang menentukan untuk pergerakan selanjutnya. Dengan menggunakan perhitungan sederhana menggunakan harga tertinggi, terendah dan penutupan harian, maka dapat ditentukan level pivotnya termasuk juga level resistance dan support.

Pivot Point menjadi begitu popular digunakan karena bersifat prediktif. Hal ini karena dengan menggunakan patokan harga hari yang lalu akan didapatkan level untuk hari berikutnya. Karena banyaknya pengguna yang memakai, maka seringkali pasar bereaksi pada level pivot ini. Kondisi inilah yang menimbulkan kesempatan bertransaksi.

Rumus Dasar Perhitungan Pivot adalah :

Resistance 3 ( R3 ) = High + 2 * ( Pivot - Low )

Resistance 2 ( R2 ) = Pivot + R1 - S1

Resistance 1 ( R1 ) = 2 * Pivot - Low

Pivot Point ( PP ) = ( High + Low + Close ) / 3

Support 1 ( S1 ) = 2 * Pivot - High

Support 2 ( S2 ) = Pivot - R1 + S1

Support 3 ( S3 ) = Low - 2 * ( High - Pivot )

Dari 7 level tersebut yang menjadi perhatian utama adalah Pivot, R1 dan S1.

Ide utama menggunakan Pivot adalah :

  • hanya mengambil posisi beli ……….jika harga berada di atas pivot atau hanya mengambil posisi jual ……….jika harga berada di bawah pivot.
  • R1 atau S1 penting untuk diperhatikan apakah harga akan terus melewatinya atau justru akan berbalik arah.
  • R2,R3 atau S2,S3 sebaiknya hanya digunakan untuk level likuidasi saja karena pada level ini biasanya harga sudah mulai mencapai titik jenuh untuk hari itu.

Contoh strategi menggunakan Pivot Point adalah sebagai berikut :

  • jika harga berada diantara level PP-R1 yang sudah dihitung, maka kita bersiap beli.
  • saat harga mencapai R1 dan kembali ke arah PP maka kita bisa mengambil posisi beli dengan mempertimbangkan PP sebagai stop level dan R1,R2 sebagai target.

Penggunaan indikator lain bisa dijadikan sebagai konfirmasi bagi setiap tindakan yang dilakukan saat harga mencapai level pivot maupun support dan resistance.


No comments: